Perubahan Sosial Masyarakat Pantai Karang Jahe

 Perubahan Sosial Masyarakat Pantai Karang Jahe


Terlihat diruang studio ada Niswatul M. (Kiri) Bpk Ali Mustofa (tengah) Bpk Nurrohman (kanan) yang sedang membahas Perubahan Sosial di Pantai Karang Jahe





  Pada tanggal 7 September 2022, di SMA Negeri 1 Pamotan kedatangan tamu dari Desa Punjulharjo yang bernama Bpk Ali Mustofa. Beliau adalah perintis/pelopor Pantai Karang Jahe/ Karang Jahe Beach. Beliau lahir di Desa Punjulharjo Kec. Rembang Kab. Rembang Prov. Jateng. Beliau adalah perintis/pelopor Pantai Karang Jahe 

  Terlihat gambar di atas ada Bpk Ali Mustofa sebagai Narasumber, Bpk Nurrohman sebagai Pendamping, dan Niswatul Mardiyah sebagai Presenter. 

  Niswatul Mardiyah dan Bpk Nurrohman menanyakan soal seputar Perubahan Sosial yang ada di Pantai Karang Jahe kepada Bpk Ali Mustofa. Sebagai berikut, 


~ Sejarah Asal-Usul Nama Pantai Karang Jahe

  Nama Karang Jahe dicetuskan oleh para sesepuh yang melakukan musyawarah yang dipimpin Kepala Desa yang bernama Drs. Hj. Nursalim

  Karena terdapat terumbu karang yang menyerupai Jahe. Dan ada cerita zaman dahulu, ada masyarakat  sekitar pesisir yang terkena wabah menular. Wabah itu menular di masyarakat Dukuh Belah. Kemudian menular di masyarakat di Dukuh Godho. Untuk mengabadikan peristiwa itu, masyarakat menyetujui kesepakatan bersama bahwa akan disebut sebagai Pantai Karang Jahe. 

  Sebelum adanya wisata Pantai Karang jahe, masyarakat Desa Punjulharjo memiliki banyak permasalahan dan kekurangan. Namun dari kekurangan dan permasalahan itu menjadi kekuatan semua masyarakat Punjulharjo untuk melakukan perubahan yang lebih baik, yang dipelopori oleh Bpk Ali Mustofa untuk menciptakan karya yang sangat bermanfaat oleh masyarakat. 

  Pada tahun 2008 - 2009 Pantai Karang jahe ditanami tanaman mangrove. Pada tahun pertama tanaman mangrove gagal/mati, karena baru melakukan penyesuaian tanaman mana yang cocok ditanami di pantai Karang jahe. Pada tahun 2010 masyarakat mendapat program penanaman Cemara dan akhirnya cocok untuk ditanami di Pantai Karang jahe. 

  Namun ada beberapa masyarakat yang belum tahu manfaat tanaman yang ditanami di pinggir pantai. Tetapi ada beberapa oknum yang merusak tanaman tersebut, dan tanaman tersebut rusak/mati maka dari kejadian itu Bpk Ali Mustofa dan dibantu Pemerintah Desa melakukan sosialisasi dan pendekatan dengan masyarakat. Dampak positifnya masyarakat lebih terbuka atau menerima wisata Pantai Karang Jahe. 


~ Pandangan tentang perubahan sosial menurut Bpk Ali Mustofa

  Pandangan awal Bapak Ali Mustofa adalah sangat mustahil, namun dari istiqomah bersama wisata Pantai Karang jahe menjadi salah satu wisata terbaik yang ada di Kabupaten Rembang. 


~ Tokoh yang menginspirasi Bpk Ali Mustofa

  Panutan Bpk Ali Mustofa yaitu dari ruang lingkup di Desa Punjulharjo misalnya Bpk Drs Haji Nursalim, tokoh-tokoh agama di desa, Bapak Nurrohman dll. Dan itu menjadi kekuatan atau menginspirasi Bapak Ali Mustofa. Mulanya Bapak Ali Mustofa bergabung di Karang Taruna yang ada di Desa Punjulharjo. 

  Dan beliau belajar organisasi yang dipimpin oleh Bpk Nursalim yang memberinya pembelajaran organisasi pemudaan dan kemudian ke Lembaga Desa. Dengan beberapa kegiatan tersebut, itu sangat bermanfaat untuk mengoptimalkan pengetahuan Bpk Ali Mustofa. 


~ Jumlah UMKM Yang Ada di Pantai Karang Jahe

  Jumlah UMKM pada awalnya hanya 1 sampai 3 UMKM namun sekarang UMKM sangat meningkat yang berkisar antara 150 sampai 200 pelaku UMKM


~ Cara Bpk Ali Mustofa Untuk Membuat Pemahaman Para UMKM di Pantai Karang Jahe

  Pada awalnya Bpk Ali Mustofa melakukan cara dengan memasukkan pelaku usaha UMKM dari luar Desa. Untuk mendorong minat masyarakat setempat agar meramaikan UMKM di Pantai Karang jahe. 

  Cara Bpk Ali Mustofa pun berhasil, karena masyarakat setempat melihat hasil yang sangat memuaskan dari UMKM luar Desa. Maka masyarakat setempat pun tertarik untuk berbisnis UMKM di Pantai Karang Jahe. 


~ Aturan Bpk Ali Mustofa di Pantai Karang Jahe Untuk Pelaku UMKM

  Di Karang Jahe ada paguyuban. Paguyuban ada dua macam yaitu:

  Pertama paguyuban kuliner (makanan berat & ringan) yang disebut Paguyuban Asongan dan itu sudah dibuatkan fasilitas ruko kecil. Kedua paguyuban Wahana Wisata (Paguyuban Prahu Wisata) (Paguyuban ATV) dan Kereta Wisata. Dari paguyuban tersebut ditentukan standar harga yang disebut SOP. 


~ Perubahan Pertama Kali Wisata Pantai Karang Jahe Dibuka Untuk Umum

  Perubahannya yaitu masyarakat sekarang lebih senang mengunjungi Pantai Karang jahe, yang dibandingkan dengan sebelum adanya Wisata Karang Jahe, dan lebih hebatnya Pantai Karang Jahe juga termasuk mendapat Juara 5 Besar Nasional. 


~ Langkah Yang Perlu Dilakukan Untuk Mengembangkan Wisata Menurut Bpk Ali Mustofa

  Niat atau komitmen bersama, komunikasi baik, melakukan penataan perencanaan kemudian perencanaan pendataan (potensi SDM SDM) dan bagaimana menyambut tamu yang ramah tamah untuk menjadikan tamu yang nyaman dan tentram. 


~ Cara Mengatasi Konflik Masyarakat Menurut Bpk Ali Mustofa

  Melakukan penataan pada paguyuban masing-masing, melakukan rapat untuk mengatasi masalah paguyuban masing-masing, pendekatan langsung kepada pelaku usahanya, agar masalah bisa diselesaikan dengan baik-baik. 


~ Jumlah Pembagian Hasil Dana Dari Pantai Karang Jahe

  Pada awal sistem pembagiannya 40:60, pada waktu itu 40 untuk di lapangan/pengelola yang dijadikan operasional. Dan yang 60 untuk Desa,yang 60 itu juga digunakan untuk pengembangan operasional pengelolaan, dibentuk resmi di Desa pada awal hingga sekarang yaitu 1.Pemuda 2.pengelolaan/badan pengelola 3. unitnya Bung Des pada tahun 2016.


~ Keadaan Masyarakat Karang Jahe Pada Saat Pandemi Corona

  Pada saat pandemi masyarakat kesulitan karena mata pencaharian atau perekonomian semuanya terputus. Dan akhirnya ada peraturan baru yang membuat masyarakat kembali aktif lagi. Namun tetap mementingkan Prokes. Dibuka hanya beberapa persen dan aturan sangat ketat. Sebelum dibuka masyarakat/pelaku UMKM  diberi pemahaman/sosialisasi yang khusus dari peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah, agar perekonomian di Desa Punjulharjo kembali seperti semula. 


~ Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Menyikapi Perubahan Sosial Masyarakat Kearah Yang Lebih Baik Menurut Bpk Ali Mustofa

  Pada waktu itu masyarakat ada setujui dan ada juga yang tidak setuju karena ada berbagai stigma negatif namun dari keberhasilan Pantai Karang Jahe. Sekarang Stigma negatif sudah luntur karena berjalannya waktu, dan sekarang malah lebih pada stigma positif untuk Pantai Karang jahe itu sendiri. 


~ Menurut Bpk Ali Mustofa Tentang Potensi Wisata Karang Jahe Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

  Dengan adanya wisata Karang jahe itu sangat berdampak positif untuk masyarakat sekitar misalnya dalam ekonomi, fasilitas, pembangunan infrastruktur, kegiatan sosial, pendidikan dll. 


~ Peran Anak Muda Dalam Konstribusi Di Punjulharjo Menurut Bpk Ali Mustofa

  Untuk Anak Muda di Punjulharjo pada waktu itu sangat dibutuhkan dalam kontribusi Desa karena bermanfaat untuk memajukan Desa supaya lebih Sejahtera. 


Demikian yang saya sampaikan dari Podcast yang dilakukan Oleh Sma Negeri 1 Pamotan. Terima kasih.. 

#smapa#pantaikarangjahe#perubahansosial


Blogger By:

Nama: Ngatmiati

Nomor : 25

Kelas : XII IPS4






Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XII IPS